Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah satu-satunya badak Asia dengan dua cula dan merupakan spesies Badak terkecil. Badak Sumatera juga dikenal memiliki rambut terbanyak dibandingkan seluruh sub-spesies badak di dunia, sehingga sering disebut hairy rhino (badak berambut). Ciri-ciri lainnya adalah telinga yang besar, kulit berwarna coklat keabu-abuan atau kemerahan - sebagian besar ditutupi oleh rambut dan kerut di sekitar matanya.
Panjang cula depan biasanya berkisar antara 25-80 cm, sedangkan cula belakang biasanya relatif pendek dan tidak lebih dari 10 cm. Saat anak badak Sumatera lahir hingga remaja biasanya kulitnya ditutupi oleh rambut yang lebat berwarna coklat kemerahan. Bersamaan dengan bertambahnya usia satwa ini, rambut yang menutupi kulitnya semakin jarang dan berubah kehitaman. Panjang tubuh satwa dewasa berkisar antara 2 - 3 meter dengan tinggi 1 - 1,5 meter. Berat badan diperkirakan berkisar antara 600 - 950 kg.
Habitat badak Sumatera mencakup hutan rawa dataran rendah hingga hutan perbukitan, meskipun umumnya satwa langka ini sangat menyukai hutan dengan vegetasi yang sangat lebat. Badak Sumatera adalah penjelajah dan pemakan buah (khususnya mangga liar dan buah fikus), daun-daunan, ranting-ranting kecil, dan kulit kayu. Mereka lebih menyukai dataran rendah, khususnya di hutan-hutan sekunder di mana banyak tedapat sumber makanan yang tumbuh rendah. Badak Sumatera hidup di alam dalam kelompok kecil dan umumnya menyendiri (soliter).
Badak Sumatera adalah badak yang memiliki ukuran terkecil dibandingan semua sub-spesies badak di dunia. Saat ini populasinya diperkirakan kurang dari 300 ekor.
Selama bertahun-tahun, perburuan badak Sumatera untuk diambil culanya maupun bagian-bagian tubuh lainnya - biasanya dipercaya sebagai bahan obat tradisional - telah berakibat pada semakin berkurangnya populasi satwa tersebut. Saat ini, hilangnya habitat hutan menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup badak Sumatera yang tersisa.
(Sumber: Wild World Fund)
KLiK Banner ini:
No comments:
Post a Comment