Sebagian dari orang tua, telah membuat peraturan bagi si kecil. Peraturan akan memudahkan kita dalam mendidik anak. Sebenarnya, apa saja manfaat yang bisa dipetik dari penerapan peraturan bagi si kecil ini?
1. Anak Belajar bertanggungjawab
Peraturan yang dibuat tentu saja tidak kita buat sendiri. Tidak seperti peraturan di kantor yang kebanyakan dibuat oleh atasan-atasan kita. Peraturan buat si kecil harus dibuat secara bersama, yaitu antara orang tua dan anak, tentu saja disepakati secara bersama. Dengan adanya peraturan yang telah disepakati bersama, maka anak pun akan belajar bertanggungjawab.
2. Mempermudah mendisiplinkan anak
Tidaklah mudah untuk mendisiplinkan anak. Kadang secara sadar atau tidak, kita akan memakai cara “kekerasan”, misalnya dengan membentak, dengan maksud agar kita menunjukkan ketegasan kita. Dengan adanya peraturan, kita akan meminimalisir hal itu dalam mendisiplinkan anak. Mungkin kita tinggal mengingatkan anak dengan berkata,”Tidak boleh tidur di bawah jam…. .“ Dan anak akan menjawab,”Sepuluh”. Atau anda tinggal mengatakan, peraturan nomor 5. Dan anak akan menjawab,”Tidak boleh tidur di bawah jam sepuluh”.
3. Anak mengerti arti sebuah konsekuensi (sebab-akibat)
Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai. Bagi seorang anak, tentu akan sangat sulit memaknai kata-kata itu. Namun dengan peraturan, secara tidak langsung kita telah mengajarkan makna dari kata-kata bijak tersebut. Saat kita membuat peraturan bersama anak, tentu kita sudah menjelaskan sebab-sebab dari dibuatnya peraturan tersebut dan akibatnya bila si kecil melanggar. Misalnya, mengapa kita harus tidur di bawah jam sepuluh, si anak sudah tahu kalau sebabnya adalah agar kita tidak terlambat bangun pagi. Bila anak melanggarnya, apa akibatnya? Kita harus memberikan konsekuensi kepada anak, misalnya dengan mengurangi uang jajan, dan lain-lain. Tentu saja konsekuensi ini tidak hanya berupa “hukuman” saja, melainkan juga penghargaan. Pengharagaan bisa kita berikan berupa pujian atau memberikan hadiah buat si kecil.
4. Anak belajar patuh kepada orang tua
Tidak sedikit, anak menjadi pribadi yang suka “memberontak” karena pola asuh yang salah. Misalnya dengan terlalu sering menggunakan kekerasan misalnya dengan berbicara keras dan “main tangan” untuk mendidik dan mendisiplinkan anak. Dengan adanya peraturan, kita tidak perlu menggunakan kekerasan. Namun anak akan belajar patuh kepada kita. Agar si kecil tahu bahwa peraturan dibuat demi kebaikannya, maka sebelum membuat peraturan kita harus menjelaskan manfaatnya. Kita jelaskan kepada anak, bila kita membuat peraturan tersebut karena kita menyayangi mereka, karena kita ingin anak menjadi anak yang baik, karena kita ingin agar si kecil disayang oleh Tuhan, guru, teman, dan kita orang tua.
5. Melatih daya ingat anak
Bila kita perhatikan peraturan nomor dua, kita akan menemukan kalimat yang berisi tentang cara menasihati anak, dimana kita tinggal menyebut nomor peraturan dan anak akan menyebutkan macam peraturannya. Dengan adanya peraturan, maka secara tidak langsung anak akan belajar melatih daya ingat. Si kecil akan berusaha untuk mengingat peraturan-peraturan yang ada untuk mematuhinya dan agar mendapatkan penghargaan dari kita.
6. Mencegah pengaruh buruk dari “luar”
Mungkin suatu saat kita akan menjumpai si kecil bertanya,”Ma… Kok di rumah Sisca boleh memakai sandal di dalam rumah? Kenapa kita tidak boleh?” Itu hanya contoh kecil dari pengaruh buruk yang mungkin datang dari luar. Bila kita membiasakan anak untuk patuh pada peraturan, maka sang anak pun akan merasa aneh bila melanggarnya, dan menanyakan hal itu kepada kita. Mungkin anak tidak perlu lagi bertanya kepada kita, karena kita pernah menjelaskan secara jelas kepada anak tentang sebab-sebab kita tidak boleh memakai sandal di dalam rumah, sehingga meski teman-temannya memakai sandal di dalam rumah, buah hati kita tidak menirunya. Kemungkinan yang lain, apabila kita menemukan buah hati kita yang tiba-tiba suka memakai sandal di dalam rumah, kita pun akan dengan sigap “menindaklanjutinya”, sehingga kemungkinan datangnya pengaruh buruk bisa kita cegah.
Banyak sekali bukan manfaat dari peraturan buat si kecil? Akan lebih baik bagi kita mulai membuatnya sedini mungkin, agar buah hati kita tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang selalu diulang dan berubah menjadi kebiasaan. Tentu akan lebih sulit untuk “disembuhkan”. Yang perlu diingat dalam membuat peraturan adalah harus diimbangi dengan teladan yang baik dari kita. Jangan sampai kita membuat peraturan, namun kita sendiri sering melanggarnya. Dan yang tidak kalah penting dalam membuat peraturan adalah dengan memperbanyak konsekuensi yang positif atau dengan lebih banyak memberikan penghargaan daripada hukuman. Semoga bermanfaat!
sumber artikel:http://lagu2anak.blogspot.com/2011/03/manfaat-peraturan-bagi-si-kecil.html
Peraturan yang dibuat tentu saja tidak kita buat sendiri. Tidak seperti peraturan di kantor yang kebanyakan dibuat oleh atasan-atasan kita. Peraturan buat si kecil harus dibuat secara bersama, yaitu antara orang tua dan anak, tentu saja disepakati secara bersama. Dengan adanya peraturan yang telah disepakati bersama, maka anak pun akan belajar bertanggungjawab.
2. Mempermudah mendisiplinkan anak
Tidaklah mudah untuk mendisiplinkan anak. Kadang secara sadar atau tidak, kita akan memakai cara “kekerasan”, misalnya dengan membentak, dengan maksud agar kita menunjukkan ketegasan kita. Dengan adanya peraturan, kita akan meminimalisir hal itu dalam mendisiplinkan anak. Mungkin kita tinggal mengingatkan anak dengan berkata,”Tidak boleh tidur di bawah jam…. .“ Dan anak akan menjawab,”Sepuluh”. Atau anda tinggal mengatakan, peraturan nomor 5. Dan anak akan menjawab,”Tidak boleh tidur di bawah jam sepuluh”.
3. Anak mengerti arti sebuah konsekuensi (sebab-akibat)
Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai. Bagi seorang anak, tentu akan sangat sulit memaknai kata-kata itu. Namun dengan peraturan, secara tidak langsung kita telah mengajarkan makna dari kata-kata bijak tersebut. Saat kita membuat peraturan bersama anak, tentu kita sudah menjelaskan sebab-sebab dari dibuatnya peraturan tersebut dan akibatnya bila si kecil melanggar. Misalnya, mengapa kita harus tidur di bawah jam sepuluh, si anak sudah tahu kalau sebabnya adalah agar kita tidak terlambat bangun pagi. Bila anak melanggarnya, apa akibatnya? Kita harus memberikan konsekuensi kepada anak, misalnya dengan mengurangi uang jajan, dan lain-lain. Tentu saja konsekuensi ini tidak hanya berupa “hukuman” saja, melainkan juga penghargaan. Pengharagaan bisa kita berikan berupa pujian atau memberikan hadiah buat si kecil.
4. Anak belajar patuh kepada orang tua
Tidak sedikit, anak menjadi pribadi yang suka “memberontak” karena pola asuh yang salah. Misalnya dengan terlalu sering menggunakan kekerasan misalnya dengan berbicara keras dan “main tangan” untuk mendidik dan mendisiplinkan anak. Dengan adanya peraturan, kita tidak perlu menggunakan kekerasan. Namun anak akan belajar patuh kepada kita. Agar si kecil tahu bahwa peraturan dibuat demi kebaikannya, maka sebelum membuat peraturan kita harus menjelaskan manfaatnya. Kita jelaskan kepada anak, bila kita membuat peraturan tersebut karena kita menyayangi mereka, karena kita ingin anak menjadi anak yang baik, karena kita ingin agar si kecil disayang oleh Tuhan, guru, teman, dan kita orang tua.
5. Melatih daya ingat anak
Bila kita perhatikan peraturan nomor dua, kita akan menemukan kalimat yang berisi tentang cara menasihati anak, dimana kita tinggal menyebut nomor peraturan dan anak akan menyebutkan macam peraturannya. Dengan adanya peraturan, maka secara tidak langsung anak akan belajar melatih daya ingat. Si kecil akan berusaha untuk mengingat peraturan-peraturan yang ada untuk mematuhinya dan agar mendapatkan penghargaan dari kita.
6. Mencegah pengaruh buruk dari “luar”
Mungkin suatu saat kita akan menjumpai si kecil bertanya,”Ma… Kok di rumah Sisca boleh memakai sandal di dalam rumah? Kenapa kita tidak boleh?” Itu hanya contoh kecil dari pengaruh buruk yang mungkin datang dari luar. Bila kita membiasakan anak untuk patuh pada peraturan, maka sang anak pun akan merasa aneh bila melanggarnya, dan menanyakan hal itu kepada kita. Mungkin anak tidak perlu lagi bertanya kepada kita, karena kita pernah menjelaskan secara jelas kepada anak tentang sebab-sebab kita tidak boleh memakai sandal di dalam rumah, sehingga meski teman-temannya memakai sandal di dalam rumah, buah hati kita tidak menirunya. Kemungkinan yang lain, apabila kita menemukan buah hati kita yang tiba-tiba suka memakai sandal di dalam rumah, kita pun akan dengan sigap “menindaklanjutinya”, sehingga kemungkinan datangnya pengaruh buruk bisa kita cegah.
Banyak sekali bukan manfaat dari peraturan buat si kecil? Akan lebih baik bagi kita mulai membuatnya sedini mungkin, agar buah hati kita tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang selalu diulang dan berubah menjadi kebiasaan. Tentu akan lebih sulit untuk “disembuhkan”. Yang perlu diingat dalam membuat peraturan adalah harus diimbangi dengan teladan yang baik dari kita. Jangan sampai kita membuat peraturan, namun kita sendiri sering melanggarnya. Dan yang tidak kalah penting dalam membuat peraturan adalah dengan memperbanyak konsekuensi yang positif atau dengan lebih banyak memberikan penghargaan daripada hukuman. Semoga bermanfaat!
sumber artikel:http://lagu2anak.blogspot.com/2011/03/manfaat-peraturan-bagi-si-kecil.html
No comments:
Post a Comment