Mendengar atau melihat sosok Petani. Kita otomatis akan terbayang pada sesosok manusia yang bekerja dengan keras untuk menghasilkan bulir-bulir padi bermanfaat bagi semua orang. Dari tangan dan keringat merekalah semua kebutuhan pangan pokok kita dapat tepenuhi. Dengan segala kearifan dan keteguhan hatinya mereka bekerja untuk kesejahteraan orang banyak. Tetapi hampir sebagian orang di dunia ini hampir lupa keberadaannya maupun hasil kerja keras mereka untuk kita semua. Petani dijadikan tatanan rendah dalam bangsa ini dengan segala bentuk tekanan terhadapnya padahal mereka adalah sosok terpenting dalam bangsa ini. Sudah seharusnya petani menjadi sosok inspirasi bagi bangsa ini. Dengan segala keterbatasan mereka tetap melakukan pekerjaan yang sangat mulia bagi banyak orang.
Sebuah pertanyaan yang sudah seharusnya dijawab dalam hati masing- masing. Sebenarnya ada berbagai macam cara dalam meningkatkan motivasi pemuda untuk menjadi seorang petani. Seorang petani yang bukan hanya bekerja mencangkul di sawah akan tetapi petani yang dapat melakukan manajerial yang baik dengan mengkombinasikan sisi pertanian menjadi sesuatu yang lebih menghasilkan potensi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah pandangan untuk menjadi sosok petani yang modern dimana mengetahui mengenai teknik, manajerial, dan pengefektifan lahan tersebut yaitu dengan pupuk organik yang berasal dari campuran jerami dan kotoran kerbau, bibit unggul yang dapat dikembangkan tidak hanya membeli, memanajerial pinjaman yang berasal dari bank terutama Bank pemerintah dengan sistem kredit mikro, memaksimalkan hasil panen yang dijual tidak hanya berbentuk gabah akan tetapi sudah berbentuk beras, menggabungkan diri dalam sebuah kelompok tani agar terciptanya kerjasama dalam pengadaan alat mesin maupun meringankan pekerjaan bagi petani itu sendiri dan berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk menjadi sosok petani modern.
Akan tetapi menjadi sosok yang baik dan berguna sangat penting bagi bangsa kita saat ini terutama akan keinginan menjadi sosok petani. Yang terpenting adalah pembangunan karakter dan mental saat ini yang tertanam pada sosok petani dapat menginspirasi siapa saja agar dapat membuka mata bahwa setiap lengan dan kaki kita sudah seharusnya berguna. Serta perkuatlah jatidiri kita sebagai negara agraris dimana terhampar luas bentangan sawah disetiap pulau yang semakin hari tergusur oleh pemukiman, terhempas dengan keengganan regenerasi pada pemuda. Sudah saatnya kita harus bergerak dan memberikan motivasi bagi diri kita maupun orang lain. Siapa saja yang dapat menggantikan petani saat ini bila semua enggan melakukan pekerjaan itu. Apakah seiring laju pertambahan penduduk yang begitu cepat dan laju alih fungsi lahan yang begitu cepat juga akan mengakibatkan ketergantungan pangan bangsa ini terhadap negara lain.
Ingat sebutan kita sebagai BANGSA AGRARIS yang pernah kita banggakan...
2 comments:
bagi jasmadi seorang petani tak dapat dipisahkan dengan seorang guru..yang membagikanilmunya tanpa meminta balas jasa...mengingatpula orang tua jasmadi pun petani sekaligus seorang guru....otomatis jasmadi gimana kehidupan mereka ...tulisan ini menggugah dan mengingatkan jasmadi kepada sosok seorang saya....menarik...(jasmadi - Aneuk_sastra@yahoo.com)
Betul, Cik Gu...
sukses selalu buat sampean n rekan2...
:)
Post a Comment