February 14, 2011

Menikmati BAKMI JAWA DU-67 Bandung

Walau banyak Kota besar ataupun kecil di seluruh penjuru Nusantara pernah saya (Admin Jogjaicon) singgahi, namun terus terang Kota Bandung jarang saya datangi, kecuali sekedar numpang lewat. Tapi akhirnya di tahun 2009 selama setengah tahun sebuah project mengharuskan saya berada di kota yang terkenal dengan nama Paris Van Java ini.



Ga ada satu tempat pun di Indonesia yang membuat saya merasa asing atau ragu, karena sesuai prinsip hidup, minimal saya memiliki satu (atau lebih) sobat baik diseluruh tempat di Nusantara. Termasuk di Bandung. Sebut saja sobat baik saya, Mas Tok, eksekutif muda yang berjiwa petualang dan paling hobi kegiatan Out Bond serta memasak ini tinggal di Blok Tubagus Ismail, daerah Dago atas. Hari pertama menetap sementara di Bandung, Mas Tok langsung mengajak saya berkeliling kota naik Jip Hartop Original Version kesayangannya



Pada waktunya makan siang, Mas Tok mengajak saya ke sebuah rumah makan di Jalan Dipatiukur Bandung. Tepatnya berada di sudut pertigaan jalan besar Dipati Ukur dengan Jalan Multatuli Bandung. Lokasi yang tidak sulit untuk ditemukan. Didepan tempat tersebut terbaca label pamflet Warung Makan Bakmi Jowo DU 67 (singkatan dari Dipati Ukur No.67.Red). Tadinya saya sama sekali tidak membayangkan bakal menemukan tempat berjualan Bakmie (Mie) khas jawa di tanah pasundan ini, tapi tempat kuliner yang satu ini memang antik dan mecirikan khas Jawa. Saya jadi teringat suasana warung-warung Tradisional yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Suasana Jawa Tengah yang khas dengan anyaman bambu menghiasi dinding tempat makan yang tidak terlalu besar ini. Namun pengunjung tampak terlihat penuh dan bergiliran menikmati makan di rumah makan ini. Yang uniknya lagi para pegawai di sini senantiasa memakai seragam batik dengan rapinya. Musik yang mengalun di rumah makan Bakmi Jowo DU 67 Bandung ini juga khas musik daerah Jawa Tengah atau Yogyakarta yaitu klenengan. Membuat nyaman, rileks dan betah, serasa sedang berada di suatu tempat di Yogyakarta atau daerah Jawa Tengah lainnya.



Salah satu yang membuat rumah makan Bakmi Jowo DU 67 berbeda dengan rumah makan lainnya adalah cara memasaknya yang menggunakan arang. Sehingga aroma yang ada mengundang selera para pengunjung. Menu utama di tempat wisata kuliner Bandung yang satu ini adalah Nasi Goreng, Capcay, Bakmi (Mie), dan Bihun dengan variasi olahan antara lain Bakmi (Mie) Goreng/Godhog/Nyemek, Bihun Goreng/Godhog/Nyemek, Nasi Goreng Mawut/Magelangan, Nasi Godhog, Capcay Goreng/Godhog. Untuk harga sendiri di rumah makan Bakmi Jawa DU 67 ini semuanya terhitung murah meriah. Harga di rumah makan Bakmi Jowo DU 67 Bandung ini berkisar antara Rp 13.500 an. Minuman yang khas di rumah makan Bakmi Jowo DU 67 Bandung adalah Teh Poci Nasgithel (singkatan dari paNas, leGi, dan kenThel), yang artinya panas, manis dan kental dengan dilengkapi gula batu.



Akhirnya, Rumah makan Bakmi Jowo DU 67 ini menurut saya layak dijadikan tempat kunjungan bagi para penikmat wisata kuliner. Karena saya sendiri selama satu semester di Bandung mungkin sudah lebih 20x mengunjunginya. Bagaimana dengan anda???

*****Postingan ini didedikasikan dengan penuh rasa kangen untuk:
Mas Tok dan Mbak Shanty serta ponakan-ponakan di Tubagus Ismail, Bandung.



Dukung Pariwisata Indonesia dengan menjadi Agen Tiket Online:
Create your own banner at mybannermaker.com!

1 comment:

mastok said...

aduh mas.. trima kasih..... banget

Ga nyangka mas Han sampai berbagi di Blog lagi... Jadi malu.. ahhhhh ( kemenyek ya... sambil puter2 di depan cermin )....aku blom bisa berbagi.. mungkin masih blom di buka cuma basih tak tumpuk.. berkas2 yang tercecer... aku masih seneng Ngalas alias Blom Pomah......

Semangat.. mas Ngeblog..dan Oret2.......

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...