August 10, 2012

BERTEMPUR DIBELAKANG GARIS MUSUH (Trilogi Divisi 101 Air Borne #01)


U.S. Army 101st Airborne Division (Divisi Lintas Udara ke-101 Angkatan darat A.S.) dibentuk pada tanggal 15 Agustus 1942. Tidak seperti beberapa divisi lainnya yang memiliki sejarah di Perang Dunia I, 101st Airborne bisa dikatakan merupakan divisi yang benar-benar baru dibentuk seiring dengan keterlibatan AS dalam Perang Dunia II. Seperti yang dikatakan oleh Mayor Jenderal William C. Lee (komandan divisi pada saat itu), “The 101st Airborne Division, activated at Camp Toccoa, Georgia, has no history, but it has a rendezvous with destiny.”

Pada awalnya divisi dibentuk di Camp Toccoa, Georgia. Setelah menjalani proses latihan yang sangat keras (di mana rata-rata hanya 1 dari 3 orang yang akhirnya berhak menjadi pasukan lintas udara), pada bulan Desember 1942 divisi dipindahkan ke Fort Benning untuk menjalani latihan lebih lanjut. Bulan Maret 1943 divisi dipindahkan kembali ke Camp Mackall, North Carolina (diberi nama Mackall untuk mengenang John T.Mackall dari 82nd Airborne Division, anggota divisi lintas udara AS pertama yang gugur dalam Perang Dunia II). Kemudian pada bulan Agustus 1943 divisi diperintahkan untuk berangkat ke New York dan dari New York mereka kemudian berangkat ke Inggris.

Bulan September 1943 101st Airborne Division tiba di Inggris dan ditempatkan di Aldbourne, sekitar 80km dari London. Di Aldbourne ini mereka menghabiskan waktu dengan terus berlatih hingga bulan Maret 1944. Kemudian mereka dipindahkan ke Slapton Sands, Uppottery pada bulan April 1944. Kembali menghabiskan waktu dengan latihan keras hingga akhirnya pada bulan Juni 1944 mereka diterjunkan di Normandia.

(Personil 101st Air Borne usai penerjunan)

Misi 101st Airborne Division di Normandia adalah mengamankan daerah di belakang Utah Beach, agar pasukan dari 4th Infantry Division yang melakukan pendaratan tidak tertahan terlalu lama di pantai. Setelah mengamankan daerah tersebut, divisi bergerak lebih jauh ke pedalaman Perancis. Menghadapi pertempuran sengit, termasuk di antaranya pertempuran memperebutkan Carentan. 101st Airborne Division bertempur hingga akhir Juni 1944 di Perancis, sebelum akhirnya ditarik kembali ke Inggris dan posisi mereka digantikan oleh 83rd Infantry Division.

Ditarik kembali ke Aldbourne, divisi menghabiskan waktu untuk memulihkan kembali kekuatan mereka. Bulan Agustus 1944 mereka dipersiapkan untuk kembali melakukan penerjunan di Perancis, kali ini di Chartres. Namun penerjunan dibatalkan karena Chartres sudah terlebih dahulu dikuasi oleh 3rd Army pimpinan Jenderal Patton. Divisi kembali menghabiskan waktu mereka untuk latihan dan mengembalikan kekuatan mereka karena pada bulan September 1944 101st kembali diterjunkan ke medan tempur. Kali ini adalah Operation Market Garden di Belanda.

Dalam operasi lintas udara terbesar dalam sejarah ini, Sekutu berharap bisa mengakhiri perang sebelum akhir tahun 1944. Jika berhasil menguasai Belanda, Sekutu bisa langsung menyerbu masuk ke wilayah Jerman. Namun operasi ini gagal karena perlawanan sengit pihak Jerman. 101st Airborne Division dalam operasi ini bertugas di wilayah Eindhoven. Salah satu wilayah yang dikuasai oleh 101st Airborne sangat rawan oleh serangan Jerman sehingga mereka menamakannya “Hell`s Highway.” Pada bulan Oktober-November 1944 pasukan-pasukan lintas udara yang terlibat dalam operasi mulai ditarik pulang. Posisi mereka di Belanda digantikan oleh 1st Canadian Army.

Pada tanggal 16 Desember 1944 pasukan Jerman melancarkan serangan mendadak di Ardennes, Belgia. Pasukan Sekutu dipukul mundur oleh pasukan Jerman. Intelijen Sekutu terbukti gagal memperkirakan kekuatan Jerman. Akibatnya maka selain dipukul mundur, Sekutu juga bisa dikatakan tidak memiliki pasukan cadangan yang memadai. Eisenhower hanya memiliki dua divisi cadangan yang bisa dikatakan siap tempur (walaupun dengan perlengkapan seadanya), 82nd dan 101st Airborne Division yang segera diberangkatkan dengan menggunakan ratusan truk. Saking terburu-burunya diberangkatkan ke medan tempur, banyak personel yang kekurangan perbekalan dan amunisi. Bahkan 101st Airborne berangkat tanpa komandan mereka, Mayor Jenderal Maxwell D. Taylor karena dia sedang berada di AS. Bertindak sebagai acting commander 101st Airborne Division adalah Brigadir Jenderal Anthony C.McAuliffe, komandan artileri 101st Airborne

(Dua orang personil 101st Air Borne dalam Perang dunia-II di daratan Eropa)

Battle of The Bulge di Bastogne adalah titik di mana 101st Airborne Division memperlihatkan ketangguhan mereka. Diperintahkan untuk mempertahankan Bastogne, kota kecil yang strategis di perbatasan Belgia dengan Jerman; 101st Airborne bisa dikatakan terkepung oleh pasukan Jerman. Dengan kekuatan utama empat resimen infantry (501st, 506th, dan 502nd Parachute Infatry Regiment serta 327th Glider Infantry), 101st Airborne Division mempertahankan Bastogne dari kepungan dan gempuran tentara Jerman. Sebetulnya tidak hanya 101st Airborne yang bertahan di Bastogne. 

Selama pengepungan Bastogne mereka juga dibantu oleh Combat Command B dari 10th Armored Division. Juga beberapa tank dari 9th Armored Division, yang berhasil melarikan diri dari gempuran Jerman (sementara sisanya hancur oleh serangan Jerman). Selain itu masih ada 705th Tank Destroyer Battalion, dan tiga batalyon artileri (termasuk 969th Field Artillery Battalion, batalyon artileri kulit hitam). Walaupun demikian, mereka kekurangan perlengkapan, amunisi (sampai-sampai setiap pucuk meriam hanya diberi jatah 10 butir peluru), dan obat-obatan (sebagian besar personel medis dan obat-obatan mereka berhasil ditawan oleh pasukan Jerman pada tanggal 19 Desember 1944).


(Pasukan Divisi 101 Air Borne memasuki kota Carentan)

Pada pengepungan ini, komandan pasukan Jerman yaitu Heinrich Freiherrvon Luttwitz sempat meminta agar pasukan yang berada di Bastogne menyerah. Walaupun terkepung, 101st Airborne menolak untuk menyerah dan McAuliffe menjawab permintaan Jerman tersebut dengan jawaban,”NUTS!”. Jerman terus menyerang Bastogne, tetapi gagal mematahkan perlawanan 101st Airborne. Akhirya pada tanggal 26 Desember 1944, 4th Armored Division dari 3rd Army pimpinan Patton berhasil menembus kepungan Jerman dan memasuki Bastogne.

Setelah Bastogne, 101st Airborne masih terlibat dalam serangan balik terhadap posisi-posisi Jerman. Foy, Nouville, dan akhirnya ditarik dari medan tempur pada Februari 1945. Pada bulan Maret 1945, 101st Airborne Division memperoleh penghargaan Presidential Citation yang diserahkan oleh Jenderal Eisenhower. Dalam sejarah militer AS, baru pada saat itulah Presidential Citation diberikan kepada satu divisi (biasanya diberikan kepada batalyon atau resimen). “Never before has a full division been cited by the War Department, in the name of the President, for gallantry in action. This day marks the beginning of a new tradition in the American Army.”

Bulan April 1945 101st Airborne Division diperintahkan untuk memasuki wilayah Jerman. Mereka menduduki wilayah Sungai Ruhr, dan mereka sempat membebaskan kamp konsentrasi di Dormagen. Mereka lalu diperintahkan ke wilayah Bavaria, menguasai Berchtesgaden pada Mei 1945 dan kemudian menuju Austria. 501st Parachute Infantry Regiment ditarik ke Perancis, sementara unit-unit lainnya tetap berada di Austria hingga perang usai dan akhirnya 101st Airborne Division dibubarkan pada tanggal 30 November 1945. Sekitar 2.000 personel 101st Airborne tewas dalam Perang Dunia II, dan lebih 6.000 lainnya luka-luka.


*******
Suka Artikel/Postingan ini? Klik Sponsor dibawah untuk mendukung eksistensi Blog

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...