February 22, 2011

Nikmatnya TUMIS GENJER

Suatu sore, karena belum sempat makan siang. Sembari pulang kerumah, saya (Admin Jogjaicon) menyempatkan diri mampir ke Rumah makan “ WAROENK NENEK ” di Jalan Syiah Kuala, dekat perempatan Lampriet Kota Banda Aceh. Jenuh dengan menu daging-dagingan atau ikan, saya mencari menu ringan tapi lezat untuk menghilangkan rasa lapar. Tiba-tiba mata saya tertuju pada tulisan “Tumis Genjer Seafood”. Wah, rasanya sudah lama sekali dan asing dengan kuliner yang satu ini.


Setelah memesan dan menyantapnya, rasanya ga mengecewakan. Mengobati kerinduan saya terhadap genjer. Rasanya masih mempesona, genjer begitu nikmat dengan sensasi ”kres-kres”nya, apalagi diolah bersama saus tiram, udang dan cumi sebagai pelengkap. Paling tidak saya sudah tau dimana tempat untuk mendapatkan kembali kuliner ’kenangan’ ini dengan rasa nikmat serta harga terjangkau.


Tanaman Genjer (Latin:Limnocharis Flava.Red) sendiri sebenarnya termasuk keluarga eceng gondok. Merupakan gulma bagi keindahan tatakota, terutama kota yang memiliki sungai atau kanal. Namun demikian Genjer sangat populer di masyarakat Nusantara. Dalam catatan sejarah genjer mulai ramai dikonsumsi semasa Pendudukan Jepang atas Indonesia di masa Perang Dunia ke-II (1942-1945). Kesulitan mendapatkan bahan pangan, membuat tanaman yang biasa tumbuh di rawa-rawa, menjadi ”kuliner favorit”. Genjer juga pernah mendapat konotasi buruk, gara-gara para pemberontak komunis di Indonesia sekitar tahun 60-an menggunakannya sebagai judul lagu kebesaran mereka (Komunis sialan!!!)

Terlepas dari itu semua, bagi saya pribadi, genjer adalah salah satu jenis kuliner sayur yang sangat nikmat. Apalagi dengan pengolahan yang tepat. Efek manfaat yang dirasakan adalah rasa sejuk di perut dan lancarnya pencernaan kita. Jadi saya ga pernah merasa gengsi atau malu mengakui sebagai penggemar kuliner tumis dan ca’ Genjer.

Dedicated to: Sammy n para penggemar genjer di seluruh jagat.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...