August 09, 2010

SNIPER LEGENDARIS "THE WHITE DEAD"


Diantara sniper-sniper legendaris dunia, nama SIMO HAYHA merupakan salah satu sosok sniper yang paling sukses dan legendaris. Namanya mungkin tidak setenar sniper Uni Soviet Vasily Zaitsev yang kisahnya sempat diangkat dalam film “Enemy at The Gates”. Namun Simo Hayha merupakan sosok pahlawan Finlandia yang gigih dan tidak pantang menyerah dalam menghadapi invasi besar-besaran tentara merah Uni Soviet Komunis terhadap negaranya, sebuah pertempuran yang juga dijuluki “David vs Golliath”. Dalam perang tersebut Simo Hayha berhasil mengukirkan namanya sebagai sniper paling sukses dengan merontokkan 542 tentara merah Uni Soviet dalam waktu hanya 100 hari, sebuah rekor fantastis untuk seorang sniper. Dengan kemampuan yang milikinya ia dijuluki “White Death” oleh tentara Uni Soviet.


Simo Hayha lahir pada tanggal 17 Desember 1905 atau 1906 di sebuah kota Rautajärvi, Finlandia, dekat perbatasan Uni Soviet. sebelumnya Simo Hayha menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berburu dan bertani (petani???). Pada tahun 1925 Simo Hayha bergabung dengan angkatan bersenjata Finlandia untuk memenuhi panggilan wajib militer (tentara finland=finnish army). Di saat perang musim dingin pecah pada tahun 1939 antara Finlandia dengan Uni Soviet, Simo Hayha bergabung dengan Pasukan 6 Jaeger Regiment 34. Pada saat itulah Simo Hayha memulai tugasnya sebagai seorang sniper. Pertarungan antara tentara Finlandia dengan tentara merah Uni Soviet (Soviet red army) di sepanjang Sungai Kolla merupakan salah satu pertarungan heroik bangsa Finlandia, dimana 32 tentara Finlandia harus menghadapi 4000 tentara Uni Soviet. Pada saat itu pula Simo Hayha berhasil merontokkan 542 tentara Uni Soviet dan menjadikan perbukitan di sepanjang sungai Kolla sebagai “Killer Hill” bagi tentara Uni Soviet. Ia bertempur dalam kondisi suhu yang sangat ekstrim antara -20 sampai -40 derajat Celsius dengan pakaian kamuflase berwarna serba putih.

Simo Hayha menggunakan senapan M28 dalam aksinya, yang merupakan varian dari senapan Mosin Nagant Uni Soviet. Hal yang sangat unik dan hebat adalah Simo Hayha tidak pernah menggunakan scope (teleskop) seperti yang biasa sniper gunakan pada umumnya, tapi Ia hanya menggunakan pisir pembidik (Iron Sight) untuk membidik korbannya dan masih dapat menembak dengan tepat sampai jarak lebih dari 400m. Tentunya bukan tanpa alasan bahwa ia tidak menggunakan teleskop untuk membidik, ia berpendapat bahwa lensa teleskop dapat memantulkan cahaya matahari yang dapat membongkar penyamaran seorang sniper, selain itu cuaca dingin bisa menimbulkan embun pada lensa teleskop yang dapat mengganggu bidikan. Simo Hayha juga menggunakan senapan Suomi K-31 SMG (Small Machine Gun) dalam aksinya dan menurut sumber yang tidak diketahui, ia telah membunuh hampir 200 tentara Uni Soviet menggunakan senapan ini.

Pernah Tertembak Kepalanya.

Mungkin anda bertanya mengapa foto diatas wajah Simo agak aneh?,
Pada tanggal 4 Maret 1940 nyawanya nyaris melayang setelah rahangnya dihantam sebuah peluru. peluru itu menghancurkan wajah sebelah kiri Simo, teman satu regunya pun sempat mengatakan "Setengah wajahnya hilang!!" saat mereka menolong Simo. Ia mengalami koma hingga akhirnya ia tersadar tujuh hari kemudian, tak lama setelah perang berakhir Atas jasanya yang besar, pangkatnya dinaikkan dari kopral menjadi letnan satu oleh Field Marshal Carl Gustav Emil Mannerheim, pimpinan tertinggi militer Finlandia pada saat itu. Simo Hayha meninggal pada tanggal 1 April 2002 pada usia 96 tahun.

Saat di wawancarai pada tahun 1998 bahwa bagaimana ia bisa menjadi penembak yang baik?, ia menjawab, "Practice." saat ia ditanya apakah anda menyesal telah membunuh banyak orang?, ia menjawab "I did what I was told to as well as I could."

sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3465003

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...