Tidak ada yang membantah kalau kisah Harry Potter, baik dalam bentuk novel ataupun filem benar-benar populer, sampai-sampai begitu banyak orang yang ingin mengadaptasi gaya hidup penyihir muda ke kehidupan nyata mereka. Salah satunya adalah dengan memelihara burung hantu!!
Oleh karena ini, serial Harry Potter disalahkan atas semakin langkanya populasi burung hantu liar, seperti yang dilaporkan oleh Jairam Ramesh, Menteri Lingkungan Hidup India. Dalam pidatonya mengenai populasi burung hantu India, Ramesh menyatakan bahwa Potter dan burung hantunya, Hedwig, lah yang mengancam kelangsungan hidup burung hantu liar.
"Setelah Harry Potter, sepertinya ada ketertarikan yang cukup aneh pada masyarakat kota kelas menengah untuk memberi burung hantu sebagai hadiah kepada anak-anak mereka," ungkapnya.
Hal ini juga didukung oleh riset yang dilakukan sebuah organisasi bernama Trafic, yang mengindikasikan kenaikan angka dalam permintaan kepemilikan burung hantu.
Sang penulis, Abrar Ahmed, mengadakan penelitian ini setelah salah seorang temannya berburu burung hantu putih sebagai hadiah untuk anaknya, seperti milik Harry Potter.
"Hal ini mungkin adalah permintaan paling aneh selama karirku sebagai ahli ilmu burung," pungkasnya.
Di Indonesia sendiri Burung Hantu sudah lama di kenal bermanfaat untuk masyarakat. Kelasnya sebagai binatang predator kerap dimanfaatkan untuk membasmi hama seperti tikus atau landak di perkebunan-perkebunan.
(Dari berbagai sumber)
Oleh karena ini, serial Harry Potter disalahkan atas semakin langkanya populasi burung hantu liar, seperti yang dilaporkan oleh Jairam Ramesh, Menteri Lingkungan Hidup India. Dalam pidatonya mengenai populasi burung hantu India, Ramesh menyatakan bahwa Potter dan burung hantunya, Hedwig, lah yang mengancam kelangsungan hidup burung hantu liar.
"Setelah Harry Potter, sepertinya ada ketertarikan yang cukup aneh pada masyarakat kota kelas menengah untuk memberi burung hantu sebagai hadiah kepada anak-anak mereka," ungkapnya.
Hal ini juga didukung oleh riset yang dilakukan sebuah organisasi bernama Trafic, yang mengindikasikan kenaikan angka dalam permintaan kepemilikan burung hantu.
Sang penulis, Abrar Ahmed, mengadakan penelitian ini setelah salah seorang temannya berburu burung hantu putih sebagai hadiah untuk anaknya, seperti milik Harry Potter.
"Hal ini mungkin adalah permintaan paling aneh selama karirku sebagai ahli ilmu burung," pungkasnya.
Di Indonesia sendiri Burung Hantu sudah lama di kenal bermanfaat untuk masyarakat. Kelasnya sebagai binatang predator kerap dimanfaatkan untuk membasmi hama seperti tikus atau landak di perkebunan-perkebunan.
(Dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment