Legenda kisah para penembak jitu (Sniper) dunia, seperti Legenda Sniper yang membunuh Jenderal John Sedgwick dalam Perang Sipil di AS, Simo Haya (The White Dead) dari Finlandia yang sukses mencetak headshot terhadap 500 tentara Uni Soviet atau Vasily Zaitev, sniper masyhur Rusia yang banyak merobohkan tentara Jerman dalam Perang Dunia II. Indonesia-pun rupanya tercatat dalam sejarah dunia memiliki Legenda Penembak Jitu dimasa perjuangan melawan Kolonial Belanda silam.
Dalam Agresi Kolonial Belanda pertama terhadap Aceh tahun 1873, Pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Kohler berhasil mendarat di pantai Ulee Lheu setelah mematahkan pertahanan pantai Kesultanan Aceh Darussalam. Pasukan Belanda kemudian bergerak menuju pusat ibu kota kerajaan, Banda Aceh Darussalam (Kuta Radja, versi Belanda atau Kota Banda Aceh sekarang).
Namun pasukan Belanda mendapat perlawanan sengit dan gagah berani dari para pejuang Aceh yang mempertahankan Banda Aceh Darussalam. Basis perlawanan dan pertahanan terkuat adalah di areal komplek Masjid Raya Baiturrahman. Dengan susah payah dan memakan banyak korban, pasukan Belanda akhirnya dapat menembus masuk kedalam areal Mesjid Raya Baiturrahman, kemudian mendudukinya.
Pada tanggal 14 April 1873 ketika Jenderal Kohler sedang menginspeksi pasukan Belanda di areal mesjid tersebut, tiba-tiba seorang pejuang Aceh dengan posisi merunduk melepaskan tembakan dari jarak 100 meter dan mengenai jantung sang jenderal
1 comment:
keren gan artikelnya,
kunjungin balik ya
satria-wiguna.blogspot.com
Post a Comment