1. Pada saat kita masih seorang anak kecil, Ayah biasanya mengajari buah hatinya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggap kita bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepeda kita. Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Ibu takut kita terjatuh lalu terluka, Tapi sadarkah kita? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkan kita, menatap kita, dan menjaga kita mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu kita PASTI BISA.
2. Pada saat kita menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kita menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
3. Saat kita sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :”Sudah di bilang! jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihati kita dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaan kita.
4. Ketika kita sudah beranjak remaja….Kita mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kita, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjaga kita? Karena bagi Ayah, kita adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kita merajuk pada Ayah, (Kalo cewek biasanya masuk ke kamar sambil mengunci pintu)…Dan yang datang mengetok pintu dan membujuk agar tidak marah adalah Ibu. Tahukah kita, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginan kita, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjaga kita?
5. (Buat yang cewek) Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia….. :’) Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kita, kalau hati Ayah merasa cemburu?
6. Saat kita mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah, kita akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut. Ketika melihat buah hatinya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu. Sadarkah kita, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?” Bahwa buah hatinya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
7. Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksa kita untuk menjadi seorang Dokter, Akuntan atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depan kita nanti. Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukung saat pilihan kita tidak sesuai dengan keinginan Ayah
8. Ketika kita menjadi dewasa dan harus mandiri, Dan kita harus pergi ke kota atau daerah lain, Ayah harus melepasmu di bandara, terminal bus, pelabuhan laut atau stasiun Kereta. Tahukah kita bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruh kita untuk berhati-hati menjaga diri. Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memeluk kita erat-erat.Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundak kita sambil berkata “Jaga dirimu baik-baik…”.Ayah melakukan itu semua agar kita KUAT. Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
9. Dulu disaat kita butuh uang untuk membiayai uang sekolah dan kehidupan kita, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
10. Ketika permintaan kita bukan lagi sekedar meminta mainan atau boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kita inginkan, Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya, nanti Ayah belikan untukmu”. Tahukah kita bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
11. Saatnya kita diwisuda sebagai seorang sarjana atau dilantik menjadi seorang yang memiliki status sosial lebih tinggi. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “buah hatinya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
12. (Buat yang cewek) Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Ayah tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti…
13. Dan akhirnya….Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang yang kita cintai, Ayah pun tersenyum bahagia…. Apakah kita mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena Ayah sangat Bahagia!
14. Kemudian Ayah berdoa….Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik. Buah hatiku yang lucu dan kucintai telah menjadi seseorang yang tampan (atau cantik), Bahagiakanlah ia bersama pasangan hidupnya….”
15. Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatangan kita bersama cucu-cucunya yang mungkin hanya sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Ayah telah menyelesaikan tugasnya….
Ayah, Papa, Papi, Bapak, Abu atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KITA BISA” dalam segala hal apapun.:’)
Tersenyum dan bersyukurlah bagi yang kita beruntung merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai. Bagi yang tidak, tetap sayangi dan hormati mereka. Doakanlah yang terbaik bagi mereka. Sebagaimana mereka menyayangi dan melindungi serta mendoakan kita selama ini.
(Berbagai sumber di Google)
Didedikasikan khusus untuk AYAH dalam kerinduan dan doaku, semoga Allah Swt selalu memberikan Lindungan dan Rahmat Hidayah-Nya kepadamu. Amiiin....
No comments:
Post a Comment