September 08, 2012

SH. MINTARDJA (Maestro Cerita Silat dari Yogyakarta)

Masih teringat sekitar tahun 1982-nan, pada waktu duduk dikelas 3 esde di Terban Taman-I, Samirono, Yogyakarta, Ayahku (Admin Jogjaicon) secara rutin ‘langganan’ sebuah cerita silat bersambung yang judulnya “Suramnya Bayang-bayang”. 

Karena waktu itu aku lebih gemar membaca komik alias cergam, aku kurang berminat membaca buku cerita yang lebih banyak tulisannya ketimbang gambarnya ini. Tapi beranjak esempe, aku mulai suka juga membaca novel. Termasuk koleksi2 Ayahku yang sudah dibundel ini. 

Kubaca juga bundelan “Suramnya bayang-bayang” tersebut. Dan rupanya cukup menarik! Bukan hanya sekedar kisah silat yang penuh scene gebug-gebugan atau ilmu-ilmuan, tapi penuh dengan filsafat dan mitologi kehidupan yang disetingi sejarah tanah jawa. Seperti biasa aku selalu tertarik mencari tahu siapa pengarangnya, (seperti juga bagaimana Jerry Sigel mencipatakan Superman, Bob Kane dengan Batman-nya atau Stan Lee lewat Spider-Man). 

Tersebutlah nama SH. Mintardja dikarya tersebut. Siapakah SH. Mintardja??? Bagaimana kiprah dalam karyanya begitu membekas secara positif dihati setiap orang yang pernah membaca hasil karyanya.


S.H. Mintardja atau Singgih Hadi Mintardja yang lahir di Yogyakarta, 26 Januari 1933. SH Mintardja lebih banyak dikenal orang sebagai penulis cerita bersambung serial silat dengan setting kerajaan Demak, Pajang, Jipang Panolan atau Kesultanan Mataram zaman Panembahan Senopati di beberapa surat kabar, seperti Harian Bernas (Yogyakarta) berjudul Mendung di Atas Cakrawala dan Api Di Bukit Menoreh di Kedaulatan Rakyat. 

Episode terakhir yang hadir di hadapan pembaca Harian Bernas adalah episode ke 848 Mendung di Atas Cakrawala. Karyanya juga pernah ditampilkan di TVRI Stasiun Yogyakarta berupa Ketoprak bersambung yang penuh teka-teki dan terjawab diakhirnya berjudul, “Kasaput ing Pedhut”. Tayangan ini sempat memiliki rating pemirsa yang tinggi waktu itu, karena selain ceritanya memang menarik disediakan juga hadiah bagi para pemirsa yang bisa menebak jawaban diakhir cerita.

SH Mintardja telah menulis lebih dari 400 buku. Cerita berseri terpanjangnya adalah Api di Bukit Menorehyang terdiri dari 396 buku. Berikut ini daftar beberapa karya sang pengarang itu:

-Api di Bukit Menoreh (396 episode)
-Tanah Warisan (8 episode)
-Matahari Esok Pagi (15 episode)
-Meraba Matahari (9 episode)
-Suramnya Bayang-bayang (34 episode)
-Sayap-sayap Terkembang (67 episode)
-Istana yang Suram (14 episode)
-Nagasasra Sabukinten (16 episode)
-Bunga di Batu Karang (14 episode)
-Yang Terasing (13 episode)
-Mata Air di Bayangan Bukit (23 episode)
-Kembang Kecubung (6 episode)
-Jejak di Balik Bukit (40 episode)
-Tembang Tantangan (24 episode)

SH Mintardja telah meninggal dunia pada 18 Januari 1999 di RS. Bethesda Yogyakarta karena sakit jantung. Almarhum dimakamkan di pemakaman Kristen Arimatea, Mergangsan, Yogyakarta.

(Berbagai sumber di Google)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...