August 27, 2012

TEROWONGAN CHU-CI VIETNAM (The Legends of Vietcong "Tunnel Rats")

.

Lubang sedalam enam meter itu menjadi pintu masuk bagi sebuah jalinan terowongan bawah tanah. Udara yang pengap. Suasana yang mencekam karena tidak ada cahaya masuk dan tidak bisa berbalik badan karena terowongan itu begitu sempit dan sesak.

Tentara Amerika Serikat pada masa Perang Vietnam dulu menyebutnya terowongan tikus tanah (Tunnel rats), namun para veteran Vietkong (Milisi kemerdekaan Vietnam Selatan) sangat bangga dengan karya mereka itu. Jaringan terowongan di tengah hutan bambu itu menjadi rumah sekaligus tempat mereka menyusun strategi untuk mengusir penjajah Prancis dan Amerika selama perang 1946-1975.

Jaringan terowongan itu hanya memiliki tinggi sekitar 70 cm dan lebar sekitar 50 cm. Itu saja masih membuat pengunjung merasa sesak dan tidak leluasa bergerak. Jaringan ini memiliki tiga tingkat. Tingkat dua dan tiga semakin sempit dan dalam. Jaringan lubang dan terowongan bawah tanah itu berada di desa Cu Chi, yang terletak sekitar 70 km dari Ho Chi Minh City, (Dulu Saigon City). Pada 1979, jaringan terowongan bernama Ben Duoc itu telah menjadi situ bersejarah Vietnam dan telah disulap menjadi tempat wisata menarik di negara itu.



Hung Tran, seorang pemandu wisata di Ho Chi Minh, mengungkapkan bahwa terowongan Ben Duoc semasa perang adalah markas bagi gerilyawan milisi Vietnam Selatan (Vietkong/VC), yang bahu-membahu bersama pasukan Vietnam Utara (NVA) memerangi pasukan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat (AS) semasa perang periode 1959 hingga 1975.

Yang mengesankan, jaringan terowongan itu sepanjang lebih dari 200 kilometer. Terowongan bawah tanah itu dibangun sejak 1946 dan terus diperpanjang selama Vietnam berperang dengan Prancis [1946-1954] dan dengan AS [1955-1975]. Pembangunan itu memakan waktu selama lebih dari 20 tahun.

Selama perang, jaringan bawah tanah itu berfungsi sebagai tempat persembunyian yang efektif bagi para Vietkong Vietcong dalam menghindari patroli dan bombardir tentara Amerika.
 
Sepanjang hari mereka bersembunyi di bawah tanah, dan biasanya baru bisa keluar malam hari saat pasukan Amerika berhenti patroli.

Pada malam hari, mereka keluar untuk mengambil logistik, mengambil persediaan air dari sungai, dan melancarkan serangan atau penyergapan terhadap pos pos tentara pemerintah Vietnam Selatan dan A.S. Untuk itulah, jaringan terowongan itu memiliki sejumlah rongga, yang digunakan untuk tempat beristirahat, ruang rapat, sekolah bahkan hingga rumah sakit.

Pasalnya, para Vietkong dan keluarga mereka harus tinggal di sana selama bertahun-tahun. Pilihannya saat itu hanya dua, pergi ke atas namun risiko ditangkap dan dibunuh tentara Amerika atau tetap tinggal di bawah tanah sambil membantu perjuangan rekan dan kerabat mereka.

Satu kisah yang menyayat adalah pengorbanan seorang ibu bermarga Le yang terpaksa membunuh seorang anaknya yang baru lahir demi menyelamatkan nasib banyak orang di lorong bawah tanah. Tidak diketahui persis kapan kisah ini terjadi, tetapi peristiwa itu berlangsung saat Vietnam berperang melawan Amerika.

Selain itu, para ”warga” penghuni terowongan juga terpaksa menggali terowongan baru yang lebih dalam untuk mencari sumber mata air. "Tindakan itu terpaksa mereka lakukan setelah Amerika merusak sungai Saigon dengan bom Napalm yang mencemari air," kata Hung.




Pada tahun 1965 sudah terdapat terowongan yang terhubung dengan panjang lebih dari 200 Km dan itu pun semakin berkembang , rutenya menjadi lebih komplex, sehingga tunel juga dilengkapi dengan berbagai macam sarana seperti kamar tidur, dapur , tempat perawatan/rumah sakit. Peralatan banyak didapatkan dari hasil rampasan perang yang diimprovisasi, seperti listrik dihasilkan dari mesin motor curian. Bidang kedokteran juga banyak mengalami improvisasi, dari bangkai pesawat disulap menjadi alat-alat bedah, sehingga dokter dapat melakukan transfusi darah.

Air dan makanan menjadi barang langka, tidak jarang para Vietkong ini harus tinggal berhari-hari lamanya di dalam tunel untuk menghindari pemboman yang dilakukan tentara Amerika. Selain kalajengking, semut , laba-laba ,nyamuk, penyakit malaria juga menambah susahnya kehidupan di dalam tanah.

Keberadaan terowongan tersebut akhirnya dicium Amerika dan mereka melancarkan operasi untuk menghancurkan tunel dengan mengirim pesawat B52 dan menjatuhkan sebanyak 30 ton bom di daerah Chu Chi. Pasukan darat juga dikirim untuk menemukan dan menghancurkan sarang Vietkong itu. Walaupun demikian Amerika tidak pernah bisa menghancurkan kekuatan dan kehebatan dari terowongan Chu chi. Perang Vietnam membuat frustasi tentara Amerika , banyaknya korban dan kerugian materi serta cemoohan dan tekanan dunia internasional akhirnya menyebabkan Pemerintah Amerika tahun 1975 menarik mundur tentaranya.

Dicuplik dan direvisi seperlunya dari sumber:http://nyamuklagi.multiply.com/photos/

******
Suka Artikel/Postingan ini? Klik Sponsor dibawah untuk mendukung eksistensi Blog

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...