March 24, 2011

WEDHANG UWUH (Minuman Herbal peninggalan Kerajaan Mataram)

UWUH dalam Bahasa Indonesia artinya adalah sampah. Namun dalam artian ini Uwuh memiliki makna lebih tinggi, merupakan nama minuman herbal berbahan cengkeh, pala, secang, jahe, daun salam, rempah-rempah Jawa lainnya. Minuman ini agaknya juga digemari para raja pada saat itu. Dan sekarang ini menjadi minuman khas bagi di lokasi wisata ziarah pemakaman raja-raja Mataram Yogyakarta, Imogiri Yogyakarta.



Mengapa harus bernama Uwuh, atau sampah? Memang sebuah idiom untuk menunjuk campur aduknya berbagai rempah-rempah itu dalam sebuah minuman spesifik. Orang jawa selalu bermain-main dengan idiom ini untuk menandai bahwa minuman berjenis unik itu bisa mudah dikenali. Siapa yang tak mengenal sampah, uwuh itu. Tapi dalam konteks ini, uwuh rasanya bikin hangat di badan, segar, sedikit pedas dan akrab.

Pada masanya, dulu, minuman ini lazim digunakan para prajurit kraton Mataram untuk memulihkan tenaga yang terkuras oleh kerja keras setiap waktu. Mungkin karena itu, lalu ada semacam keyakinan yang berkaitan dengan sugesti. Artinya dengan minuman uwuh itu prajurit Mataram sanggup merawat stamina mereka. Racikan minuman itu, dalam dunia modern saat ini, agaknya memang diyakini sebagai suplemen alami cukup efektif.

Minuman tersebut sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma di Mataram. Kini semua bahan ramuan itu diambil dari kompleks makam para raja itu. Daun cengkeh diambil dari tebaran daun kering di bawah pohon yang tumbuh di makam Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram yang menyerbu kedudukan VOC Belanda di Batavia.

Disadur dari: ALFA ROBY BLOG



1 comment:

Yuni Murharjanti said...

Khasiat wedang uwuh memang tidak terbantahkan!!Tapi minuman jenis ini adalah minuman yang diminum rakyat Mataram Islam jaman dulu, masih bisa dipertanyakan. Waktu kecil saya sering main ke Imogiri (tahun 1990-an) belum ada yang jual wedang uwuh (tapi yang jualan pecel sudah ada). Saya juga belum menemukan literatur tentang wedang uwuh ini, baik dari cerita babad maupun serat (cerita dalam bentuk tembang). Kesimpulan saya semntara, ini cuman cerita para bakul di sekitar pajimatan imogiri saja. Yah maklumlah...orang jawa emang suka 'gothak-gathuk-mathuk'.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...