April 03, 2011

SRIKANDI (Simbol untuk wanita "perkasa")

Sepertinya hampir tidak ada orang di Nusantara ini yang tidak pernah mendengar kata tentang SRIKANDI. Sebutan Srikandi biasanya disimbolisasikan kepada kaum wanita yang berjuang sepenuh jiwa raga, terutama dalam hal memperjuangkan kehormatan diri, keluarga, negara dan bangsa. Berjuang dalam hal ini lebih konotatif ke perjuangan menggunakan kekuatan dan keterampilan fisik, yang didukung oleh akal budi luhur. Lazim biasanya digunakan untuk para atlit wanita, militer wanita, polisi wanita, para sukarelawan di daerah bencana atau konflik, wanita-wanita yang bekerja ”kasar” untuk kepentingan umum dan lain-lain. Kalau menurut saya (Jogjaicon) para Esmud, fotomodel dan artis sinetron sih tidak termasuk kategori SRIKANDI (Hehehehe.. silahkan kritik asal Hollow-peace)


Namun siapa atau apa sesungguhnya SRIKANDI itu?? Mungkin ada juga sobat-sobat yang belum tahu. Tahunya mungkin hanya bahwa Srikandi adalah tokoh hero-wanita dalam kisah pewayangan Mahabharata. Nah, ijinkanlah Jogjaicon berbagi sedikit dari hasil duduk-duduk tengah malam di Klampis ireng (Padepokannya ki Lurah Semar)

DEWI SRIKANDI adalah putri kedua Prabu Drupada, raja negara Pancala dengan permaisuri Dewi Gandawati, putri Prabu Gandabayu dengan Dewi Gandini. Ia mempunyai dua orang saudara kandung bernama; Dewi Drupadi/Dewi Kresna dan Arya Drestadyumna.

Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaiannya tersebut didapatnya ketika ia berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam hubungan cinta tersebut ia tidak memperoleh seorang putra.

Dewi Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayuda, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, satria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Resi Bisma, senapati Agung balatentara Kurawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Resi Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, putri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang mati terbunuh oleh Resi Bisma.

Akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan : Ia tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Astina setelah berakhirnya perang Bharatayuda (Perang besar antara klan Pendawa melawan Kurawa di ujung Epic Mahabharata)

Demikian semoga berkenan, lebih dan kurangnya mohon maaf. Hollow-Peace.

3 comments:

Yuni Murharjanti said...

1. Bannernya tampak lebih bagus dari sebelumnya. Tulisan Klampis ireng dengan warna hitam dan huruf 'gemuk'(seperti semar yg gagal diet), menambah kewibawaan blog ini. Diantara kegelapan ada sinar lampu (khas Jogja)yang menerangi.
Ternyata warna hitam dan warna hijau bisa metching juga ya...
2. Jika tidak terlalu merepotkan Mas Hendri, mohon kiranya mas menfollow saya di blog saya yang javaharmony.blogspot.com. Soalnya blog YUNIMS tidak akan saya perbaharui lagi postingannya. Dan Mas bisa menghapus follow di blog lama saya (dan menfollow di blog yang baru di javaharmony). Terimakasih.

baca komik manga naruto/komik blaze crew said...

sdh saya psang jg, slhkan di cek di http://komikblaze.blogspot.com/2010/11/banner-friends.html
thanks yh. slm knal ^^

baca komik manga naruto/komik blaze crew said...

sdh aq psang jg sob, slhkan cek di http://komikblaze.blogspot.com/2010/11/banner-friends.html

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...