January 24, 2011

SITTING BULL (Legenda Ketua Suku Indian pemenang Big Littlehorn Battle)

(Tatanka Iyotake alias The Sitting Bull)

Tatanka Iyotake
atau yang lebih dikenall sebagai Sitting Bull (Banteng Duduk), Lahir sekitar tahun 1831 dan meninggal dunia pada15 Desember 1890. Sitting Bull adalah seorang ketua suku (chief) Indian Sioux kelompok Hunkpapa yang menjadi legenda karena memimpin para prajurit Indian suku Sioux dan Cheyene bertempur menentang Pasukan Pemerintah Amerika Serikat.

Salah satu peristiwa yang menjadi catatan sejarah Indian-Amerika sampai saat ini adalah sewaktu Sitting Bull bersama 3.500 orang pasukannya menghancurkan Pasukan terbaik milik Pemerintah A.S., yaitu Resimen Berkuda ke-7 (US Army 7th Cavalry) yang dipimpin oleh Jendral George Amstrong Custer.
Pertempuran ini terjadi di dekat Sungai Little Bighorn di Teritori Montana Timur, Amerika pada 26 Juni 1876. Dalam pertempuran darat tersebut, pasukan Sitting Bull membunuh sekitar 700 orang serdadu A.S. (termasuk Jenderal Custer).

Ketua-ketua suku Indian lain bergabung mendukung Sitting Bull (walaupun Sitting Bull tidak terlibat langsung dalam pertempuran) karena sebelumnya mendapat semangat dari mimpi yang dialami oleh Sitting Bull.
Dimana dalam mimpi tersebut sepasukan serdadu Amerika terbunuh ketika masuk ke dalam perkemahan sukunya..

(Salah satu illustrasi pertempuran Little Bighorn antara pasukan Kavaleri ke-7 AS melawan pengikut Sitting Bull)

Dituduh bersalah atas pembantaian terhadap serdadu A.S di Little Bighorn, Sitting Bull membawa pengikutnya ke Kanada, di mana mereka sempat tinggal sampai tahun 1881. Kemudian akhirnya pada 20 Juli 1881, Sitting Bull membawa kelompok pelarian terakhirnya untuk menyerahkan diri kepada pasukan A.S. di Fort Buford di Montana. Ternyata Pemerintah Amerika Serikat memberikan pengampunan kepada Sitting Bull.

Pada akhir hidupnya, Sitting Bull mengembara bersama Pertunjukan Liar Barat (Wild West Show) bersama Buffalo Bill Cody. Wild West Show merupakan sebuah atraksi populer saat itu. Sering kali apabila Sitting Bull disuruh berucap, dia menyumpahi atau memaki penonton menggunakan bahasa asli Indian Lakota, diiringi tepukan gemuruh para penonton (Penonton saat itu mungkin tidak tahu kalau Sitting Bull sedang menyumpah dan memaki).

Di akhir hayatnya, Sitting Bull tertarik kepada ritual tarian mistik sebagai cara mengusir penjajah dari tanah kaumnya. Tindakannya tersebut dianggap sebagai ancaman oleh pemerintah Amerika Serikat, maka kemudian pemerintah mengirim Unit Polisi Indian untuk menahannya. Tetapi pada waktu hendak ditahan, para pengikut Sitting Bull yang setia melakukan perlawanan fisik kepada Polisi untuk mencegah penahanan. Polisi pun melepaskan tembakan dan mengenai kepala Sitting Bull. Sitting Bull dan anaknya Crow Foot terbunuh dalam peristiwa tersebut.

(Berbagai sumber antara lain wikipedia dan Google)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...