October 10, 2011

LOJI - LOJI BERSEJARAH DI KOTA YOGYAKARTA

LOJI adalah gedung besar atau kantor atau juga benteng pertahanan yang didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda semasa menjajah Indonesia dulu. Di Kota Yogyakarta, kita bisa menemukan sejumlah loji yang menarik untuk dilihat. Loji-loji tersebut antara lain:


LOJI GEDE.

Loji tertua di Yogyakarta adalah Benteng Vredeburg atau disebut loji Besar atau loji Gedhe. Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1776-1778. Benteng yang semula bernama Rustenburg ini konon sengaja didirikan di poros Kraton – Tugu agar bisa mengawasi gerak-gerik kraton.

LOJI KEBON.

Berhadapan dengan Loji Gede, terletak loji Kebon atau sekarang dikenal sebagai Gedung Agung atau Istana Kepresidenan. Bangunan ini didirikan tahun 1824 dan menempati lahan seluas 43.585 m2. Istana Yogyakarta terdiri atas enam bangunan utama, yaitu Gedung Agung (gedung utama), Wisma Negara, Wisma Indraphrasta, Wisma Sawojajar, Wisma Bumiretawu, dan Wisma Saptapratala. Gedung utama yang disebut dengan Ruang Garuda berfungsi sebagai ruangan resmi untuk menyambut tamu negara atau tamu agung yang lain.


LOJI CILIK.

Loji kecil, adalah jenis loji yg lain. Terdapat kawasan loji kecil di sebelah timur Benteng Vredeburg, yaitu mulai dari bangunan pasar buku Shopping hingga perempatan Gondomanan. Loji kecil yang lain adalah loji yang berada di komplek Taman Pintar. Kemudian Gedung Societet Militair yang dahulu digunakan sebagai tempat para serdadu militer Belanda bersantai. Kawasan loji kecil adalah pusat kawasan hunian orang Belanda pertama di Yogyakarta. Loji lainnya yaitu Gereja Protestansche Kerk yang berdiri tahun 1857. Saat ini gereja tersebut dikenal sebagai Gereja Kristen Marga Mulya, terletak di sebelah utara Gedung Agung. Loji lainnya yaitu Gereja Fransiskus Xaverius Kudul Loji, yang berdiri tahun 1870.

LOJI SETAN.

Loji Setan, adalah kawasan loji lain yang juga menarik. Nama Loji Setan ini diambil berdasarkan keangkerannya.Loji setan pada awalnya disebut Loji Marlborough yang berfungsi sebagai Kantor Komite Nasional Indonesia (1925-1949), kemudian sebagai Kantor Dewan Pertahanan Negara dan Penyelenggaraan Sidang Kabinet (1948). Menurut penuturan warga, di ruang-ruang tertentu gedung ini sering terdengar suara orang meminta tolong dan juga suara musik. Gedung ini dulu sering digunakan untuk tempat bermeditasi dan sebagai ruang pameran oleh Luch Bescherming Dienst pada tahun 1940. Saat ini gedung tersebut menjadi Gedung DPRD.

Sumber artikel : Gudegnet

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...