Jamban (kakus) di sungai itu lebih eksotis dibanding jamban di rumah ataupun di mall. Itulah penilaian sejumlah warga ketika KarIn mintai pendapatnya. Eksotisme jamban di pinggir sungai ini, bagi mereka tidak hanya dari pemandangannya saja, tapi juga dari sejarah, fungsi dan sensasi yang akan didapat bagi para penggunanya. Setidaknya hal itu, juga KarIn temukan di sebuah jamban yang berdiri kokoh di pinggiran Sungai di daerah Warung Bambu Karawang Timur. Jamban tersebut seakan menjadi saksi peradaban umat manusia khususnya di Karawang dalam mensirkulasikan sisa produksi tubuhnya.
menikmati sunset sambil "beraktivitas" di Jamban Jongkok :p |
Lebih jauh mengenai keberadaan jamban tepi sungai di Karawang, khususnya didaerah perkotaan, keberadaannya kini sudah sulit ditemui, berbeda dengan di pelosok yang masih bisa ditemui walau tidak sebanyak dulu. Berdasarkan survei KarIn di lapangan, hingga kini khususnya di pelosok Karawang (perkampungan), masih banyak warga yang membuang kotorannya (buang air besar) disungai. Bahkan tidak hanya itu, kita pun masih dapat menemukan warga yang mencuci pakaian dan mandi di sungai.
Namun, aktivitas-aktivitas diatas kini memang sudah berkurang, seperti yang diungkapkan sejumlah warga pada KarIn, kini baik jumlah jamban maupun penggunanya jauh lebih sedikit. Menurut mereka, hal ini selain diakibatkan oleh banyak warga yang membuat WC dan kamar mandi di rumah, juga karena air sungai kebanyakan di Karawang kondisinya sudah mengkhawatirkan dari sisi kesehatan, dimana sampah dan polusi menjadi ancaman tersendiri.
Lebih jauh mengenai nilai ekonomisnya, seperti yang diungkapkan sejumlah warga, karena gratis jamban di sungai dinilai lebih praktis dan ekonomis, berbeda dengan jamban di tempat umum yang walaupun menjadi fasilitas yang dibangun dengan dana masyarakat (pemerintah), tetap saja ada pungutan dan harus membayar. Belum lagi kebersihannya yang terkadang kurang terawat, berbeda dengan jamban di sungai yang langsung dirawat oleh alam berserta mahluk hidup air (sungai) yang siap mengurai kiriman dari tubuh manusia.
Sumber artikel dan gambar:
Jamban Jongkok community dan http://www.karawanginfo.com/
No comments:
Post a Comment