January 21, 2011

MARSOSE DAN TERTEMBAKNYA TEUKU UMAR

(Pahlawan nasional TEUKU UMAR semasa hidupnya)

Di mata pejuang Aceh Nusantara pada masa perang Kolonial Belanda, Corps Marechaussee (baca: marsose) sangat dibenci dan dilaknat, tetapi juga diperhitungkani karena keberanian dan keberingasannya. Korps Marsose ini memang dibentuk pertama kali semasa Perang Kolonial Belanda di Aceh. Tugasnya adalah untuk melakukan operasi kontragerilya terhadap pejuang Mujahidin Aceh. Karena itu Marsose dianggap sebagai pasukan elite pertama yang dimiliki KNIL (Angkatan Perang Pemerintah Kolonial Hindia Belanda).

Salah satu kisah tersohor Korps Marsose adalah peristiwa kontak senjata dengan pasukan Teuku Umar yang berakhir dengan gugurnya pahlawan besar bangsa Indonesia tersebut. Malam 10 Februari 1899, Letnan J. J. Verbrugh menempatkan detasemen Marsosenya di bawah pohon-pohon di pantai Meulaboh. Mereka ditugaskan untuk memasang jebakan terhadap Teuku Umar yang menurut laporan mata-mata akan melewati tempat tersebut. Sudah hampir 6 bulan lamanya unit-unit Marsose menjelajah rimba dan berkubang di rawa-rawa di pesisir barat Aceh dalam mengejar salah satu pemimpin perlawanan Aceh yang terkenal ini.



(Pantai dimana Teuku Umar dan pasukannya dijebak Marsose)

Setelah beberapa jam menanti, Verbrugh melihat serombongan besar orang Aceh bersenjata campuran menuju ke posisi pasukannya. Jumlahnya ditaksir lebih dari seratusan orang. Para Marsose menunggu barisan terdepan rombongan tersebut memasuki jarak tembak senapan karaben Beaumont mereka. Sementara itu, pasukan pejuang Aceh tersebut tidak melihat musuh telah bersiap di depan mereka. Tiba-tiba pada jarak sekitar 100 meter dari posisi Marsose, terdengar letusan serempak karaben Marsose. Pasukan Pejuang Aceh itu masuk perangkap Marsose. Karena panik, pejuang Aceh tersebut menjadi kacau-balau, lalu mundur tak teratur sambil melepaskan tembakan balasan secara serampangan. Penghadangan tersebut ternyata menelan korban di pihak Aceh. Terlihat beberapa orang roboh, sedangkan di pihak Marsose Belanda tak seorang pun terluka ataupun terbunuh.

Malam itu juga Verbrugh membawa pasukannya kembali ke induk kesatuannya. Ia tak berniat memburu lawannya yang mengundurkan diri itu karena medan tak menguntungkan di samping kalah jumlah. Beberapa hari kemudian diketahui bahwa dalam penghadangan 10 Februari malam tersebut, di antara korban gugur di pihak Aceh terdapat nama Teuku Umar, orang yang paling dicari-cari Belanda dan telah dijejaki selama berbulan-bulan oleh pasukan Marsose. Namun demikian dalam waktu yang cukup lama Belanda belum bias memberikan bukti bahwa Teuku Umar telah gugur, hal ini karena kebenaran berita serta tempat pemakaman Teuku Umar dirahasiakan oleh rakyat dan segenap pengikutnya. Peristiwa penembakan terhadap Teuku Umar dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Marsose.

Sumber dicuplik sebagian besar dari:http://ristadiwidodo.blogspot.com/

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...