Kretek adalah bahasa lokal Yogya khususnya dan Jawa umumnya, yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan jembatan. Sedang Kewek adalah nama tempat, sehingga kapan disebut dalam bahasa Indonesia akan berbunyi Jembatan Kewek. Tetapi yang selalu terjadi di Yogyakarta orang menyebutnya sebagai Kretek Kewek dan jarang menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia. Mungkin karena kretek kewek bukan untuk lewat orang,melainkan khusus untuk jalan kereta api. Kretek Kewek ini melintas di atas sungai Code dan di atas jalan arah menuju Jl. Abubakar Ali/kawasan Kotabaru Jadi, hampir setiap hari, lintas Kretek Kewek selalu dilalui bermacam pemakai jalan.
Kretek Kewek ini terletak di tengah kota dan sangat dekat dari Kawasan Malioboro. Hanya sekitar 5 menit dari Kretek Kewek orang akan segera sampai Malioboro melalui samping hotel Garuda. Dalam kata lain, Kretek Kewek ini merupakan bagian dari dinamika kehidupan kota.
Karena Kretek Kewek adalah lintas jalan Kereta Api ke arah Timur, sehingga dengan sendirinya tidak dipakai oleh lalu lintas orang, meski hanya jalan kaki. Namun bukan berarti orang tidak boleh jelan kaki di atas Kretek Kewek, hanya mempunyai resiko pada saat jalan dan berada di tengah kebetulan ada Kereta Api lewat harus pandai menghindar supaya tidak ketabrak Kereta. Panjang Kretek Kewek ini sekitar 300 M.
Orang Yogya memang mengenal Kretek Kewek dan sekaligus sebagai tanda komunikasi. Bangunan Kretek Kewek ini peninggalan pada Jaman Belanda, dan sudah barang tentu sudah mengalami perbaikan di sana sini. Disekitar Kretek Kewek, utamanya di sebelah selatan Kretek dan Timur Jalan, dipakai sebagai papan reklame bermacam produk yang menggunakan baliho besar, sehingga kapan orang melintas di bawah Kretek Kewek dengan sendirinya akan melihat bermacam iklan yang terpampang disekitarnya.
Di tepi sungai Code, di bawah Kretek Kewek, dibuat taman kota dan di sana, di taman itu, di dirikan bangunan prestasi kota pada jaman orde baru, yang dikenal dengan istilah Adipura. Jadi, disekitar Kretek Kewek selain untuk presenteasi produk berupa iklan juga dipakai untuk presentasi prestasi kota dan keindahan kota.
Pada jam tertentu, orang yang melintas di bawah Kretek Kewek akan mendengar suara Kereta lewat dari jauh, dan biasanya orang tidak peduli. Mereka akan langusng lewat tanpa merasa perlu memperdulikan Kereta Api yang lewat.
Kretek Kewek, Malioboro dan Kotabaru adalah tanda dari masa lalu yang masih bisa dilihat. Ketiganya dalam satu jalur dan dalam realitas sejarah yang tidak terlalu lama. Artinya, untuk menuju pusat-pusat kota, orang akan melewati Kretek Kewek. Dalam kata lain, Kretek Kewek adalah tanda dari wilayah strategis untuk menuju pusat kota dan pusat pemerintahan di Yogyakarta.
Sumber artikel:http://www.tembi.org/cover/20040315.htm
Sumber gambar: karya Praminto Nugroho di flickr.com
Karena Kretek Kewek adalah lintas jalan Kereta Api ke arah Timur, sehingga dengan sendirinya tidak dipakai oleh lalu lintas orang, meski hanya jalan kaki. Namun bukan berarti orang tidak boleh jelan kaki di atas Kretek Kewek, hanya mempunyai resiko pada saat jalan dan berada di tengah kebetulan ada Kereta Api lewat harus pandai menghindar supaya tidak ketabrak Kereta. Panjang Kretek Kewek ini sekitar 300 M.
Orang Yogya memang mengenal Kretek Kewek dan sekaligus sebagai tanda komunikasi. Bangunan Kretek Kewek ini peninggalan pada Jaman Belanda, dan sudah barang tentu sudah mengalami perbaikan di sana sini. Disekitar Kretek Kewek, utamanya di sebelah selatan Kretek dan Timur Jalan, dipakai sebagai papan reklame bermacam produk yang menggunakan baliho besar, sehingga kapan orang melintas di bawah Kretek Kewek dengan sendirinya akan melihat bermacam iklan yang terpampang disekitarnya.
Di tepi sungai Code, di bawah Kretek Kewek, dibuat taman kota dan di sana, di taman itu, di dirikan bangunan prestasi kota pada jaman orde baru, yang dikenal dengan istilah Adipura. Jadi, disekitar Kretek Kewek selain untuk presenteasi produk berupa iklan juga dipakai untuk presentasi prestasi kota dan keindahan kota.
Pada jam tertentu, orang yang melintas di bawah Kretek Kewek akan mendengar suara Kereta lewat dari jauh, dan biasanya orang tidak peduli. Mereka akan langusng lewat tanpa merasa perlu memperdulikan Kereta Api yang lewat.
Kretek Kewek, Malioboro dan Kotabaru adalah tanda dari masa lalu yang masih bisa dilihat. Ketiganya dalam satu jalur dan dalam realitas sejarah yang tidak terlalu lama. Artinya, untuk menuju pusat-pusat kota, orang akan melewati Kretek Kewek. Dalam kata lain, Kretek Kewek adalah tanda dari wilayah strategis untuk menuju pusat kota dan pusat pemerintahan di Yogyakarta.
Sumber artikel:http://www.tembi.org/cover/20040315.htm
Sumber gambar: karya Praminto Nugroho di flickr.com
1 comment:
pingin motret di daerah ini tapi pagi hari
Post a Comment