March 02, 2011

BUAH PARE (Berbagai manfaatnya bagi kesehatan)

Buah PARE (Latin: Momordica charabtia) atau sebagian orang menyebutnya Paria, cukup populer dikalangan masyarakat Nusantara. Tapi mungkin tidak semua orang menyukainya untuk dijadikan bahan baku masakan karena rasanya yang pahit. Dibalik bentuknya yang tidak menarik plus rasanya yang pahit ternyata banyak sekali manfaat buah ini bagi kesehatan. Saya (Admin Jogjaicon) amat menyukai pare jika diolah dalam tumisan bersama bunga pepaya, cabe hijau, tempe dan ikan teri. Atau bisa juga dijadikan salah satu makanan pelengkap Siomay (Mengingatkan saya pada Siomay enak di depan RS. Harapan Bunda Pasar Rebo, Jaktim yang memasukan pare sebagai kelengkapan siomay-nya)


Selain di Indonesia, Pare juga banyak terdapat di India, Cina dan Amerika Selatan, ekstraknya dapat digunakam sebagai obat tradisional untuk penyakit diabetes, karena kemampuannya menurunkan gula darah. Dan banyak lagi manfaat pare untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat alami dari buah pare

Melawan sel kanker (Mencegah kanker Payudara)

Tak banyak orang yang paham benar khasiat sayur pare. Umumnya kita tahu dari mulut kemulut. Tapi dari berbagai literatur, khasiat pare ternyata diakui didunia. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan dimuat dalam majalah Kenko edisi September 2003, menggunakan tikus sebagai binatang percobaan.
Tikus-tikus yang telah diinjeksi sel kanker di dalam perutnya, diberi ekstrak pare untuk mengetahui perkembangan sel kanker. Hasilnya, ternyata sel kanker yang terdapat di dalam perut tikus berhenti berkembang. Khasiat ini diperoleh dari salah satu kandungan zat dalam pare, yaitu “lesichin” dan zat lain yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja kekebalan yang berfungsi untuk melawan sel kanker. Khasiat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena kanker. Bagi orang yang sehat pun dengan mengonsumsi pare dapat mencegah terkena kanker.

Menurunkan kadar gula

Penelitian ini juga dilakukan pada beberapa ekor tikus yang diberi pemicu diabetes. Setelah itu, tikus-tikus diberi ekstrak pare lalu diukur gula darahnya. Hasilnya, kadar gula darah pada tikus-tikus itu turun secara bertahap. Penurunan kadar gula ini didapat karena hasil kerja dari zat yang memiliki kesamaan dengan insulin yang terkandung di dalam biji pare.
Selain itu, zat protein yang juga terkandung di dalamnya juga berperan dalam penurunan kadar gula dalam darah tersebut. Zat-zat yang terkandung di dalam daging dan biji pare mempercepat pembongkaran glukosa dan mengubah glukosa yang berlebih menjadi energi.

Mengandung Serat, vitamin C, karotin, dan kalium

Serat bekerja untuk mengatur kondisi di dalam usus dan berfungsi untuk mengatasi sembelit. Karotin bekerja untuk menjaga kesehatan mata, karena dapat meningkatkan aktivitas mata dan mengatasi ataupun mengurangi keluhan rabun senja. Sedangkan kalium berfungsi untuk mengatasi pengonsumsian natrium berlebih sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

Menjaga kecantikan kulit

Vitamin C yang terkandung di dalam 100 gram pare sekitar 120 ml. Vitamin C ini berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit, yaitu mencegah kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan ultra violet. Itu berarti pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Selain itu pare juga dapat mengatasi terganggunya nafsu makan terutama pada saat udara terasa panas sehingga pare sangat cocok bila dimasak pada saat musim kemarau.

Dari penelitian yang dilakukan di Jepang itu juga diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang cukup kuat. Anti oksidan bekerja untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan luka pada sel dan menyebabkan pengasam, memicu pembentukan sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, penyakit jantung dan lain-lain.

Melihat berbagai manfaat tersebut, tidak ada salahnya jika kita mulai ”memasukkan” pare sebagai menu santapan sehari-hari. Jika bermasalah dengan rasa pahitnya, ada tips yang bisa dilakukan, misalnya dengan merendam atau mencuci irisan buah pare pada air garam. Selamat menikmati manfaat buah Pare.

Dicuplik dari:http://www.etdah.com/2010/03/

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...